Selasa, 16 November 2010

Kangen niegh...................,

Wagh kwangen bwanget, lama q-ta t jumpa,,,
q g taw pa smwa tmen2 ku masih p'nah mngurus blog mrka taw gag,
smoga ja mreka tak lupa ya dengan smwa knangan q-ta, masa lalu q-ta,,,,
kalau teringat q sedih, dan slalu bertanya pd hati, "Kapan ya q-ta bsa kayak dulu lgie ?"
baru sja b'psah 5 blan, mreka smwa dagh brubah, pa lagi ntar 5 thun k-dpan ????
mna sieh janji2 manis nya ? mna !! mngkin hanya sekedar janji sja,,,,

Senin, 19 April 2010

Istikharoh Cintaku (Revisi)

Oleh : Nining KN.

-->
Hidup ini sangatlah indah sekaligus ajaib.Tapi aku belum merasakannya,mungkin Tuhan telah memberikanku nikmat, tapi mengapa aku tak dapat merasakan semua itu.
Aku adalah anak bungsu dari empat bersaudara,tapi semua kakak-kakakku telah berumah tangga.Aku hidup hanya bersama ayah tercintaku.Memang sejak usia 10 tahun,ibuku meninggal dunia karena terserang pernyakit liver.Jadi selama 9 tahun aku dididik oleh ayah dan kakak-kakakku.
Saat usiaku menginjak 20 tahun,aku mendapat cobaan yang begitu berat.Mungkin Tuhan akan menguji kesabaranku.Aku di beradakan dalam 3 pilihan yang akan menentukan masa depan dan sekaligus menjadi pendamping dalam hidupku.Dan ternyata aku dapat memilih diantara mereka.Sekarang aku pun telah hidup bahagia dengan salah satu pilihanku.
Semua bermula saat aku masih duduk di bangku Aliyah.Waktu itu aku kelas XI PK (Pendidikan Keagamaan),memang saat itu aku memiliki teman lelaki yang akrab denganku.Dan tanpa ku sadari ia telah jatuh cinta kepadaku,tapi aku menolaknya.Lelaki itu bernama Dion.
Setelah aku lulus,ayahku memaksaku untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, mungkin karena aku pernah menang dalam lomba menulis cerpen.Tapi untuk kali ini aku tak dapat menuruti kemauan ayahku.Memang sejak kecil aku selalu di atur-atur oleh ayahku,tapi sekarang aku sudah besar,sudah dewasa jadi aku telah bisa menentukan masa depanku sendiri.
“Yah,ma’af ya untuk kali ini Afid tak dapat menuruti kemauan ayah…”
“Tapi apa yang akan kamu lakukan, Fid?”tanya ayah sembari menghadapku.
Aku terdiam sejenak sambil menarik napas panjang.
“Afid akan mengaji ke pesantren saja,boleh ya yah?”
“Tapi ayah ingin kamu bahagia, Fid,ingin kamu sukses.”
“Biarkanlah Afid menentukan masa depan sendiri Yah,Afid sudah dewasa dan tidak anak kecil lagi.”aku masih teguh pada pendirianku.
“baiklah,jika kamu lebih bahagia dengan kehidupan pesantren. Ayah hanya bisa mendoakan.”
Setelah mendapat persetujuan ayah,keesokan harinya aku berencana akan berangkat ke Pesantren Roudhotul Alim Yogyakarta.
* * *
Tidak ku sangka aku telah 2 tahun hidup di pesantren meninggalkan ayahku.Dan akupun sebentar lagi akan khatam al-qur’an,betapa senangnya hatiku.Tapi tanpa ku duga hari ini ayahku menengokku ke Pesantren.
“Assalamu’alaikum,yah…”sapaku pada ayah sambil mencium tangannya.
Waalaaikum salam, bagaimana kabarmu, Fid?”
“Baik, Yah.Ada apa Yah kok datangnya mendadak?” tanyaku penasaran.
“Tidak.Ayah hanya ingin bertemu dengan kamu,mungkin Ayah kangen.”
“Afid juga kangen sama Ayah...” kataku sambil memeluk ayah.
Saat masih serius bicara,tiba-tiba seorang lelaki berjalan di depan kami dan kelihatannya wajah lelaki itu tak asing bagiku.Mungkin dia santri putra,tapi anehnya dia kok kenal denganku bahkan menyapaku. Ah, jadi bingung.
Dua jam aku telah berbicara dengan ayahku,tapi tiba-tiba ayahku menanyakan suatu hal yang nampaknya penting kepadaku.
“Fid kamukan sudah 2 tahun di pesantren,apakah kamu tak punya niat untuk pulang?”
Aku hanya terdiam tanpa jawaban.Tapi ayahku terus menanyakan hal itu kepadaku,akhirnya kuputuskan untuk menjawab.
“Maaf Yah,tapi Afid masih ingin di sini.”
Ayah belum sampai menjawab aku pun meneruskan bicara.
“Bahkan Afid belum khatam al-qur’an, Yah,” keluhku kemudian.
“Baiklah.Jika memang kamu bahagia ayah pun juga akan bahagia.Ya sudah, Ayah pulang dulu.”
Setelah ayah pulang aku kembali masuk ke pesantren dengan membawa makanan yang dibawakan ayah.Tiba-tiba BRUAKK!dari arah berlawanan ada seorang lelaki yang menabrakku.
“Maaf,”kata lelaki itu kepadaku.
“Tidak apa-apa.”
“Aduh, makananmu jatuh nih,ini semua gara-gara aku.”
“Tak apa-apa.Jangan merendah,ini juga salah aku jalan tidak lihat-lihat dulu.Bukumu juga pada berserakkan,”kataku sambil menatapnya.
“Bener kamu nggak apa-apa? Eh, kenalin aku Naim, santri putra.”
“Aku Afid,ya udah aku masuk dulu.”
Akupun bergegas pergi dari lelaki itu.Dan menuju ke pesantren.Setelah sampai di kamar aku kembali membuka sebagian sisa makanan,dan ternyata di dalam nya terselip selembar kertas,kertas itu bertulis sebait puisi.
Pasti ini puisi milik laki-laki itu.Gumamku dalam hati.Aku pun juga masih terbayang-bayng ketampanan lelaki itu yang bagiku setampan Nabi Yusuf.
* * *
Satu minggu setelah ayah menjengukku, ternyata ayah datang kembali.
Assalamualaikum Yah,ada apa Yah kok ayah ke sini lagi?”
Waalaikum salam,Ayah berniat mengajakmu pulang.”
“Tapi…”
Belum sampai menjawab ayah meneruskan.
“Bagaimana,kamu mau?”
“Baiklah,tapi Afid akan kembali ke pesantren lagi .”
Aku langsung bersiap-siap untuk pulang.Saat berjalan menuju gerbang aku kembali bertemu dengan Naim.
“Kamu mau pulang ya, Fid?”
“Iya...,”jawabku singkat.
“Boleh tahu alamatnya nggak?”
“Jalan Merpati 15 Semarang,” teriakku sambil berjalan.
* * *
Bertepatan hari ini hari minggu tiba-tiba saat asyik membersihkan rumah terdengar suara salam dari luar rumah,dan ternyata adalah teman kecilku,Hendra.
“Eh kamu, Ndra.Ada perlu apa ya?” tanyaku pada Hendra.
Belum sampai Hendra menjawab,tiba-tiba ada suara salam dari luar, tak kuduga ia adalah Dion teman waktu MA ku dulu.Langsung saja kupersilahkan ia masuk.
“Jarang-jarang kalian main ke sini,” tanya Afid kepada mereka berdua.
“Kamukan nggak di rumah,” jawab Dion.
“Terus kalian mau ngapain.Apakah ada perlu dengan aku,atau ayahku?”
“Ya pasti dengan kamu lah…” mereka serempak.
Saat asyik sedang ngobrol,aku terkejut dengan adanya suara salam diiringi ketukan pintu.
Assalamualaikum…” terdengar suara salam dari luar.
“Siapa sih,kok banyak sekali ya tamu hari ini,memang ini hari apa?”tanyaku pada Hendra dan Dion.
Aku terkejut saat melihat siapa yang datang.
Waalaikum salam, Naim…?”
“Ya ini aku, Naim.”
“Ayo, silahkan masuk!”
Naim pun kagum ketika melihat dua lelaki di dalam rumahku.
“Ini siapa Fid,?” tanya Naim penasaran.
“Oh ya ini teman-temanku.Eh tumben kalian datang ke sini, mau pada ngapain?”
“Mau ngajakin jalan…..”jawab Hendra.
"Kalau aku ingin mengajak kamu makan,mau ya?" bujuk Dion.
"Enak aja kamu,kan yang datang ke sini aku dulu! Jadi yang berhak ngajak jalan Afid cuma aku," kata Hendra ketus.
"Eh, tapikan Afid mau milih aku.Secara makan kan lebih enak dan lebih romantis,jadi apa yang akan kamu lakukan!"bentak Dion melawan Hendra.
Mendengar mereka berdua aku jadi bingung.
"Sudah-sudah.Siapa juga yang akan menerima ajakan kalian!"darahku pun naik.Jarang-jarang aku seperti ini.
"Tapi kan Fid....?" elak Hendra.
"Tapi apa,apa...!" lawan Dion.
"Dari pada kalian datang kesini cuma untuk berantem,lebih baik kalian pulang saja,"aku berusaha mengusir mereka.
Berbeda dengan yang lain, tak kutemui jawaban Naim,dan ia hanya tersenyum padaku saat ku melihatnya.
"Tapi Fid,aku sudah meluangkan waktu demi hanya ingin bertemu kamu?"jelas Hendra
"Begitu juga aku,aku rela mutusin semua cewek-cewekku demi kamu."jawab Dion kemudian.
"Baiklah aku menghargai usaha kalian datang ke sini.Tapi untuk kali ini sebaiknya kalian pulang,aku capek."
"Baiklah kami pulang dulu,"pamit Naim.
Sebenarnya aku tak ingin mengusir Naim,tapi apa daya?.
* * *
Setelah dua hari Dion kembali datang ke rumahku.Malah sambil bawa parsel lagi,makin bingung.
"Hai On,ada apa ya kok kembali datang ke sini?" tanyaku penuh penasaran.
"Em...,nggak kok aku cuma ngasih ini sama kamu," jawab Dion sambil memberi parsel buah-buahan itu padaku.
"Apa ini On?" tanyaku penasaran.
Belum sampai Dion menjawab eh,Hendra datang.
Sebenarnya ada apa sih di balik semua ini?
"Assalamualaikum Fid?"sapa Hendra.
"Waalaikum salam. Mau ke mana nih pagi-pagi kok dah rapi?" tanyaku pada Hendra.
"Mau ngajak kamu jalan.Kamu nggak keberatan kan?"
"Gimana, ya..?" jawabku ragu.
"Jangan mau Fid,pasti nanti dia macam-macam sama kamu.Mendingan jalan saja ma aku,gimana?" rayu Dion.
"Apaan sih, Lo? kalau berani jangan cuma sama Afid,nih hadapi Mahendra!" tantang Hendra pada Dion.
"Sudah-sudah apain sih kalian kan malu di denger tetangga,setiap kalian datang pasti membuat keributan."
Mereka hanya terdiam tak menjawab.
"Sebenarnya apa sih maksud kalian? Setiap hari datang ke sini,pake membawa makananlah,buah atau apalah.Tapi asal kalian tahu,kalian tuh membuatku stress !"
Aku emosi setiap kali melihat mereka.
"Sebenarnya aku nggak bisa melupakan kamu Fid,aku masih menunggu jawaban darimu," jawab Dion.
"Tapi aku hanya ingin kamu ada di sampingku Fid.Asal kamu tahu,setiap ada di dekatmu aku merasa tenteram sekali,"jawab Hendra.
"Baiklah,aku yang akan memutuskan semua ini.Biarkan akau memilih."
"Baiklah, jika maumu seperti itu,kami menghargai keputusanmu," jawab Dion penuh kewibawaan.
Andai kalian tahu,hanya ada seseorang di hatiku,dan itu bukan kalian.Gumamku dalam hati kecilku.
"Kalian harus beristikharoh selama tiga kali berturut-turut.Jika kalian menemukan aku dalam istikharoh kalian,berarti kalianlah yang berhak memilikiku.Begitu juga aku," jelasku pada mereka.
* * *
Tapi bagaimana dengan Naim? Aku harus pergi menemuinya.
Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke perpustakaan tempat Naim selalu belajar di situ.
Setelah lama kucari-cari akhirnya kutemukan juga.
"Afid,ngapain kamu di sini?” tanya Naim penasaran.
"Aku hanya ingin bertemu kamu."
"Tapi ada perlu apa?"
"Seperti Dion dan Hendra,kamu juga berhak mendapat kesempatan ini..."
Belum sampai selesai Naim memotong.
"Kesempatan apa?"
"Kamu harus beristikharoh.Dan dalam istikharohmu, kamu harus menemukan aku.Jika kamu menemukan aku,maka....?"
"Tapi bagaimana kalau aku nggak bisa?"
"Kamu pasti bisa,aku yakin kamu pasti bisa."
"Baiklah,demi rasa ini."
* * *
Akhirnya mereka datang kembali ke rumahku,dan aku akan bertanya kepada mereka.Tapi tak kutemui Naim.
“Bagaimana,apakah kalian bertemu denganku dalam istikharoh kalian?”
“Maaf Fid aku hanya melakukannya dua kali.Tapi tak kutemui kamu,” jawab Hendra dengan muka kisut.
“Begitu juga aku,aku juga tak bertemu denganmu,tapi aku selalu memimpikan kamu setiap malam.Tapi tak tahu,mengapa kali ini aku tak bertemu kamu?” tambah Dion.
“Berarti kalian bukan jodohku.Semoga kalian bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku.”
Hendra dan Dion telah memberi jawaban dan hasilnya kosong.Tapi lima menit kemudian Naim datang.Tanpa berlama-lama langsung kutanyai dia.Sebenarnya tanpa bertanya dengan ia aku akan mendapatkan jawaban,tapi aku ingin mencari kepastian.
“Bagaimana dengan kamu,apakah kamu bertemu aku?”
Alhamdulillah ,ya aku bertemu kamu tiga kali,tapi keputusan ada di tanganmu?” tanya Naim kemudian.
“Be...begitu juga aku...”aku menjawab dengan tetesan air mata bahagia.
"Jadi ini laki-laki yang kamu pilih.Muka pas-pasan,baju kisut..." hina Dion pada Naim.
"Asal kamu tahu aku akan lebih bahagia hidup dengan dia," jawabku.
"Percuma kuputuskan semua pacarku,tapi alhasil? Tapi aku yakin akan mendapatkan wanita yang lebih cantik,lebih seksi dan lebih baik dari kamu!" timpal Hendra.
"Siapa suruh kalian mendekatiku,dan siapa bilang aku cantik,seksi? Sejak awal aku sudah bilang sama kalian.Tapi,... sudahlah lebih baik kalian pergi dari hadapanku," aku pun marah.
Akhirnya kudapatkan jawaban itu pada Naim,sesosok lelaki yang memang sejak awal telah ku suka.Laki-laki yang tampan,saleh dan aku bahagia menemukan semua ini.

Rabu, 07 April 2010

Istikharoh Cintaku

Oleh : Nining KN.

Bahwasanya kehidupan ini sangatlah indah dan ajaib.Tapi aku belum merasakannya,mungkin tuhan telah memberikanku nikmat tapi mengapa aku tak dapat merasakan semua itu.

Aku adalah anak bungsu dari 4 bersaudara,tapi semua kakak-kakakku telah berumah tangga.Aku hidup hanya bersama ayah tercintaku.Memang sejak usia 10 tahun,ibuku meninggal dunia karena terserang pernyakit liver.Jadi selama 9 tahun aku dididik oleh ayah dan kakak-kakakku.

Saat usiaku menginjak 20 tahun,aku mendapat cobaan yang begitu berat.Mungkin tuhan akan menguji kesabaranku.Aku di beradakan dalam 3 pilihan yang akan menentukan masa depan dan sekaligus menjadi pendamping dalam hidupku.Dan ternyata aku dapat memilih diantara mereka.Sekarang akupun telah hidup bahagia dengan salah satu pilihanku.

Semua bermula saat aku masih duduk di bangku Aliyah.Waktu itu aku kelas XI PK(Pendidikan Keagamaan),memang saat itu aku memiliki teman lelaki yang akrab dengan ku.Dan tanpa ku sadari ia telah jatuh cinta kepadaku,tapi aku menolaknya.Lelaki itu bernama Dion.

Setelah aku lulus,ayahku memaksaku untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,mungkin karena aku pernah menang dalam lomba menulis cerpen.Tapi untuk kali ini aku tak dapat menuruti kemauan ayahku.Memang sejak kecil aku selalu di atur-atur oleh ayahku,tapi sekarang aku sudah besar,sudah dewasa jadi aku telah bisa menentukan masa depanku sendiri.

“Yah,ma’af ya untuk kali ini Afid tak dapat menuruti kemauan ayah…”
“Tapi apa yang akan kamu lakukan Fid?”tanya ayah sembari menghadapku.
Aku terdiam sejenak sambil menarik napas panjang.
“Afid akan mengaji ke Pesantren saja,boleh ya yah?”
“Tapi ayah ingin kamu bahagia Fid,ingin kamu sukses.”
“Biarkanlah Afid menentukan masa depan sendiri yah,Afid sudah dewasa dan tidak anak kecil lagi.”aku masih teguh pada pendirianku.
“baiklah,jika kamu lebih bahagia dengan kehidupan pesantren.Ayah hanya bisa mendo’akan.”

Setelah mendapat persetujuan ayah,Keesokan harinya aku berencana akan berangkat ke Pesantren Roudhotul alim Yogyakarta.


* * *

Tidak ku sangka aku telah 2 tahun hidup di pesantren meninggalkan ayahku.Dan akupun sebentar lagi akan khatam al-qur’an,betapa senangnya hatiku.Tapi tanpa ku duga hari ini ayahku menengokku ke Pesantren.

“Assalamu’alaikum,yah…”sapaku pada ayah sambil mencium tangannya.
“Wa’alaaikum salam,bagaimana kabarmu Fid?”
“Baik yah.Ada apa yah kok datang nya mendadak?”tanyaku penasaran.
“Tidak.Ayah hanya ingin bertemu dengan kamu,mungkin ayah kangen.”
“Afid juga kangen sama ayah...”sambil memeluk ayah.

Saat masih serius bicara,tiba-tiba seorang lelaki berjalan di depan kami dan kelihatannya wajah lelaki itu tak asing bagiku.Mungkin dia santri putra,tapi anehnya dia kok kenal denganku bahkan menyapaku ah jadi bingung.

Dua jam aku telah berbicara dengan ayahku,tapi tiba-tiba ayahku menanyakan suatu hal yang nampaknya penting kepadaku.

“Fid kamukan sudah 2 tahun di pesantren,apakah kamu tak punya niat untuk pulang?”
Aku hanya terdiam tanpa jawaban.Tapi ayahku terus menanyakan hal itu kepadaku,akhirnya ku putus kan untuk menjawab.

“Ma’af yah,tapi Afid masih ingin di sini.”Ayah belum sampai menjawab akupun meneruskan bicara.
“Bahkan Afid belum khatam al-qur’an yah.”keluhku kemudian.
“Baiklah.Jika memang kamu bahagia ayahpun juga akan bahagia.Ya sudah ayah pulang dulu.”Pamit ayah padaku.

Setelah ayah pulang aku kembali masuk ke pesantren dengan membawa makanan yang dibawakan ayah.Tiba-tiba BRUAKK!dari arah berlawanan ada seorang lelaki yang menabrakku.

“Ma’af,”kata lelaki itu kepadaku.
“Tidak pa-pa.”
“Aduh makananmu jatuh nih,ini semua gara-gara aku.”
“Tak pa-pa.Jangan merendah,ini juga salah aku jalan tidak lihat-lihat dulu.Bukumu juga pada berserakkan.”kataku smabil menatapnya.
“Bener kamu nggak pa-pa?,eh kenalin aku Naim santri putra.”
“Aku Afid,ya udah aku masuk dulu.”

Akupun bergegas pergi dari lelaki itu.Dan menuju ke pesantren.Setelah sampai di kamar aku kembali membuka sebagian sisa makanan,dan ternyata di dalam nya terselip selembar kertas,kertas itu bertulis se bait puisi.
Pasti ini puisi milik laki-laki itu.Gumamku dalam hati.Akupun juga masih terbayang-bayng ketampanan lelaki ituyang bagiku setampan Nabi Yusuf.


* * *

Satu minggu setelah ayah menjengukku, ternyata ayah datang kembali.

“Assalamualaiku yah,ada apa yak ok ayah ke sini lagi?”
“Wa’alaikum salam,ayah berniat mengajakmu pulang.”
“Tapi…”belum sampai menjawab ayah meneruskan.
“bagaimana,kamu mau?”
“Baiklah,tapi Afid akan kembali ke pesantren lagi .”

Aku langsung bersiap-siap untuk pulang.Saat berjalan menuju gerbang aku kembali bertemu dengan Naim.

“Kamu mau pulang ya Fid?”
“Iya..”jawabku singkat.
“Boleh tau alamatnya nggak?”
“Jalan Merpati 15 Semarang.”Teriakku sambil berjalan.

* * *

Bertepatan hari ini hari minggu tiba-tiba saat asyik membersihkan rumah terdengar suara salam dari luar rumah,dan ternyata adalah teman kecilku,Hendra.

“Eh kamu dra.Ada perlu apa ya?”tanyaku pada Hendra.
Belum sampai Hendra menjawab,tiba-tiba ada suara salam dari luar,tak ku duga ia adalah dion teman waktu MA ku dulu.Langsung saja ku persilahkan ia masuk.

“Jarang-jarang kalian main ke sini.”Tanya Afid kepada mereka berdua.
“Kamukan nggak di rumah.”jawab dion.
“Terus kalian mau ngapain.Apakah ada perlu dengan aku,atau ayahku.”
“Ya pasti dengan kamu lah…”mereka serempak.
Saat asyik sedang ngobrol,aku terkejut dengan adanya suara salam diiringi ketukan pintu.

“Assalamualaikum…”terdengar suara salam dari luar.
“Siapa sih,kok banyak sekali ya tamu hari ini,memang ini hari apa?”tanyaku pada Hendra dan Dion.

Aku terkejut saat melihat siapa yang datang.
“Wa’alaikum salam, Naim…”
“Ya ini aku Naim,”
“Ayo silahkan masuk..”

Naimpun kagum ketika melihat dua lelaki di dalam rumahku.
“Ini siapa Fid,?”Tanya Naim penasaran.
“Oh ya ini teman-temanku.Eh kalian datang kesini mau pada ngapain?”
“Mau ngajakin jalan…..”jawab Hendra dan Dion serempak.
“Kalau aku mempunyai niat ingin melamarmu..”jawab Naim berbeda dengan Hendra dan Dion.
“Sebenarnya aku juga bernit seperti itu,aku tak bisa melupakanmu Fid?”jawab Dion.
Mendengar pengakuan mereka aku sangatlah bingung,dan di hantui akan mereka bertiga.Tapi setelah lama terdiam,aku kembali memulai pembicaraan.

“Sebenarnya aku sudah mengetahui niat kalian ber-tiga.Baiklah aku akan memutuskan menerima diantara kalian,apabila kalian bertemu aku dalam istikharoh kalian selama 3 kali berturut-turut.Dan aku akan menunggu pada hari kamis besok.Begitu juga aku,aku juga akan ber istikharoh.”

* * *

Akhirnya mereka datang kembali ke rumahku,dan aku akan bertanya kepada mereka.Tapi tak kutemui Naim.
“Bagaimana,apakah kalian bertemu denganku dalam istikharoh kalian?”
“Ma’af Fid aku tak bertemu denganmu...”jawab Hendra dengan muka kisut.
“Begitu juga aku,aku juga tak bertemu denganmu..”tambah Dion.
“Berarti kalian bukan jodohku.Semoga kalian bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku.”

Hendra dan Dion telah memberi jawaban dan hasilnya kosong,merekapun langsung pulang.Tapi 5 menit kemudian Naim datang.Tanpa berlama-lama langsung ku tanyai dia.Sebenarnya tanpa bertanya dengan ia aku akan mendapatkan jawaban,tapi aku ingin mencari kepastian.
“Bagaimana dengan kamu,apakah kamu bertemu aku?”
“Ya aku bertemu kamu tiga kali,tapi bagaiman dengan kamu?”tanya nya kemudian.
“Be...begitu juga aku...”aku menjawab dengan sangat bahagia.

Akhirnya ku dapatkan jawaban itu pada Naim,sesosok lelaki yang memang sejak awal telah ku suka.

Senin, 22 Maret 2010

m3n9hItung h@rI

Menghitung hari

Detik demi detik

Menunggu hasil ujian nanti

Apakah lulus

Ataukah tidak

Tapi kuharus tetap optimis...

NB:Wat temen-temen yang mau menghadapi UN 2010 tetap belajar,berdo'a dan tak lupa ridho orang tua,OK!..

Kamis, 18 Maret 2010

Habis Manis Sepah di Buang (Revisi)

Oleh : Nining KN

Malam yang begitu dingin menyelimutiku yang masih tidur pulas.Rembulan bersinar begitu terang seakan-akan tersenyum senang malam ini.Kebetulan hari ini hari minggu,jadi aku tidak masuk sekolah karena libur.Jadi tidak kagum apabila bangun siang,biasa anak remaja.

Tidak lama kemudian aku dibangunkan oleh suara ketukan pintu yang dari tadi berusaha membangunkanku.
“Non,bangun sudah siang.Itu sudah ditunggu Tuan dan Nyonya di Meja makan,soalnya Tuan tergesa-gesa mau berangkat kerja.”oceh Bik Nah yang setiap pagi selalu membangunkanku dan menuruti apa-apa yang aku inginkan.Dan yang setiap saat setia menemani aku di rumah,karena kedua orang tuaku yang selalu sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah.Karena aku juga anak semata wayang,yang mungkin bisa dikatakan manja.
“Ya Bik bentar lagi juga turun.”jawabku pada Bik Nah.
Akupun langsung bergegas bangun dan turun ke Meja makan untuk makan bersama dengan kedua orang tuaku,yang kebetulan hari ini Ayah dan Ibuku akan Meeting di luar kota selama satu minggu.Jadi sarapan yang terakhir kalinya.

“Putri,selama Mama pergi kamu jangan aneh-aneh di Rumah.Belajar yang sungguh-sungguh.”pesan Mama sebelum berangkat ke bandung.
“Ya Ma,pasti Putri belajar kok!”jawabku santai.
“Ya sudah Mama dan Papa pergi dahulu,Da sayang…”
“Da Ma,hati-hati di jalan ya.”

Setelah Mama dan Papa pergi,akupun langsung meluncur dengan menaiki mobil sedan hitamku ke rumah Sintya untuk berkumpul bersama dengan teman-temanku.Soalnya ada kesempatan,jadi tidak akan aku sia-siakan.Sambil menyetir akupun mendengarkan MP3 Black Berryku,yaitu Band kesukaanku THE ROCK.setelah bebrapa saat menempuh perjalanan,akhirnya sampai juga ke rumah Sintya.
“Hai Sob,gimana jadi tidak kita jalan-jalan ke mall.Mumpung tebal nih …”tawarku kepada teman-temanku.
“Mau…mau…,kitakan tidak mau menolak rezeki,kan tidak baik yakan Mel?”jawab Sintya.
“Ya,masak kita mau nolak rezeki kan tidak baik.”
“Sok alim kamu?”ejekku.
“Emang ortumu jadi pergi?”tanya Rida.
“Namanya juga perjanjian Bisnis,mana bisa dibatalkan.Ya sudah,dari pada membicarakan urusan ortuku,mendingan langsung pergi senang-senang saja.”tawarku.
“Oke deh…”tanda persetujnuanteman-temanku.Aku dan teman-temanku pun langsung berangkat ke Mall.


* * *

Setelah sampai di Mall,kamipun langsung berpuas-puas belanja dan berfoya ria.Kami langsung memasuki tempat pakaian,pernak-pernik dan assesories.
Kulihat banyak baju modern,tas yang bagus-bagus dan perhiasan perak yang unik-unik.
“Eh,Put kamukan yang akan bayar semua ini?”tanya Sintya.
“Pasti,pokoknya kalian belanja saja.”jelasku.
Waktu berjalan begitu cepat,tidakku duga jam telah menunjukkan angka 15.00 WIB.Kamipun langsung pulang.
“Sin,malam ini bolehkan aku tidur di rumahmu?”tanyaku pada Sintya.
“Tentu,tapi kamu sudah izin belum sama Bibikmu?”
“Ah,tidak usah.”
“Tapi bagaimana kalau mencarimu?”
“Masa bodoh,yang penting aku bisa bebas.”
“Baiklah.Bagaimana kalau nanti malam kita ke Simpang lima,kan ada konser The Rock.”usul Sintya.
“Oke aku setuju.Bagaimana kamu Put?”tanya Amel.
“So pasti…kasihankan kalau kita lewatkan!”

Kamipun langsung bersiap-siap untuk nonton konser.Dan kami memakai baju yang baru saja tadi siang kita beli.Ku pakai gaun pink dan sepatu merah muda yang merupakan warna kesukaanku.Kami lansung tancap gas menuju Simpang lima,yang cukup jauh dari rumah Sintya.

* * *

Tidak terasa kami telah sampai di Simpang lima.Disana sangat ramai sekali,kira-kira 1.000 orang yang memadati lapangan Simpang lima.Lampu warna-warni menghiasi lapangan dan memeperindah suasana.Ku habiskan uangku berhamburan tanpa jelas di hari ini.
“Wah…,Seru sekali.”
“Bukan seru lagi sudah lebih…!”jawab Rida.
“Woi…malam ini aku senang sekali.”teriakku pada rembulan yang agak enggan tersenyum padaku.

Puas menikmati konser,akupun lansung pulang ke rumah Sintya.Sampai di rumah Sintya,aku langsung merebahkan badanku di atas ranjang tunggal kamar Sintya.Tiba-tiba…
Gret…gret…HPku berbunyi.
“Siapa?”
“Ini Papa Put,sekarang pulanglah.”
“Lho kok Papa sudah pulang,katanya 1 minggu?”
“Jangan bertanya dulu,pulanglah sekarang.”
“Baiklah pa…Putri pulang sekarang.”
Akupun langsung pulang dengan tergesa-gesa,tanpa berpamitan dengan Sintya.

* * *

Sampai di halaman rumah,aku langsung berlari menuju ruang tamu.dan ternyata ku temui Ayah dan Ibuku sudah menangis,tidak tahu mengapa mereka menangis.
“Ada apa Pa,Jawab?”
Papapun hanya terdiam dan terdiam.
“Ada apa Pa,jawab Putri?”
“Rumah dan semua peralatan termasuk mobil di sita…”
“Mengapa semua peralatan harus di sita,pa?”
“Perusahaan kita bangrut put.”jelas papa padaku.
“Tidak mungkin,tidak mungkin…”
“Betul Put,mulai besok kita harus pindah ke tempat lain,mungkin ke Kontrakkan.”kata Mama.
Awalnya aku tidak bisa menerima semua ini,tapi aku hanya bisa menerima dan merenungi nasib malang yang menimpaku.

Keesokan harinya seperti biasa aku berangkat sekolah,tapi kali ini aku hanya berjalan kaki sendirian menelusuri jalan yang sepi dari kontrakkan baruku.Kampung yang kumuh dan kotor.

Sampai di sekolahan mengapa semua sahabatku tidak lagi menyambutku dan menyapaku?ada yang salah denganku…
“Hai Mel,lagi apa?”sapaku pada Amel.
Tanpa jawaban sahabatku pergi meninggalkanku begitu saja.Tapi aku terus mengejar mereka.
“Kenapa sih dari tadi kalian menghindar dariku?apa aku ada salah dengan kalian?”
“Atau karena aku miskin,tidak kaya seperti kalian,aku gembel apa…”sambungku sambil menagis dan perasaan kecewa.
“Bagus deh kalau kamu sadar dan tahu diri.”jawab Sintya.
“Ternyata kalian sahabat yang berhianat,hanya memanfaatkan hartaku dan kekayaanku,kalian sahabat yang tidak sejati.”
“Ternyata baru tahu,bagusdeh……dari pada menyesal kemudian.”
“Dasar,kalian tidak tahu diri!.Dan aku menyesal telah bersahabat dengan kalian semua.”

Akupun langsung berlari keluar sekolah meninggalkan teman-temanku yang hanya membuatku meneteskan air mata.Sepanjang jalan ku menelusuri sendiri tanpa mobil tempatku berteduh dan tanpa sahabat yang menemaniku,di bawah panasnya terik matahari yang tampak sedih melihatku menangis.Sekarang aku menemukan pelajaran berharga dalam hidupku.Dan aku tahu,hanya sahabat sejatilah yang dapat mengerti keadaan sahabat lainnya.

Kamis, 11 Maret 2010

-ILMU BEKALKU-

Oleh : Nining KN.
Ku rela meninggalkan keluargaku
Hanya mencari satu tujuan
Mencari ilmu
Sebagai bekal dan pedoman
Selama hidup di dunia dan akhiratku...

Ilmu,
Aku harus mencarimu
walaupun waktu terus bergulir
Tapi aku tetap mengejarmu
meski sampai ke negeri Cina
Yang jauh di sana...

Kewajiban semua muslim
Termasuk mencarimu,
Mempelajari,serta Mengamalkanmu...

Rabu, 10 Maret 2010

HABIS MANIS SEPAH DIBUANG

Oleh :Isponi Umayah

Malam yang begitu dingin menyelimutiku yang masih tidur pulas.Rembulan bersinar begitu terang seakan-akan tersenyum senang malam ini.Kebetulan hari ini hari minggu,jadi aku tidak masuk sekolah karena libur.Jadi tidak kagum apabila bangun siang,biasa anak remaja….

Tidak lama kemudian aku dibangunkan oleh suara ketukan pintu yang dari tadi berusaha membangunkanku.
“Non,bangun sudah siang.Itu sudah ditunggu Tuan dan Nyonya di Meja makan,soalnya Tuan tergesa-gesa mau berangkat kerja.”Oceh Bik Nah yang setiap pagi selalu membangunkanku dan menuruti apa-apa yang aku inginkan.Dan yang setiap saat setia menemani aku di rumah,karena kedua orang tuaku yang selalu sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah.Karena aku juga anak semata wayang,yang mungkin bisa dikatakan manja.
“Ya Bik bentar lagi juga turun.”jawabku pada Bik Nah.
Akupun langsung bergegas bangun dan turun ke Meja makan untuk makan bersama dengan kedua orang tuaku,yang kebetulan hari ini Ayah dan Ibuku akan Meeting di luar kota selama satu minggu.Jadi sarapan yang terakhir kalinya.

“Putri,selama Mama pergi kamu jangan aneh-aneh di Rumah.Belajar yang sungguh-sungguh.”Pesan Mama sebelum berangkat ke bandung.
“Ya Ma,pasti Putri belajar kok!”Jawabku santai.
“Ya udah Mama dan Papa pergi dahulu,Da sayang…”
“Da Ma,hati-hati di jalan ya.”

Setelah Mama dan Papa pergi,akupun langsung meluncur dengan menaiki mobil sedan hitamku ke rumah Sintya untuk berkumpul bersama dengan teman-temanku.Soalnya ada kesempatan,jadi tidak akan aku sia-siakan.Sambil menyetir akupun mendengarkan MP3 Black Berryku,yaitu Band kesukaanku THE ROCK.setelah bebrapa saat menempuh perjalanan,akhirnya sampai juga ke rumah Sintya.
“Hai Sob,gimana jadi tidak kita jalan-jalan ke mall.Mumpung tebal nih …”Tawarku kepada teman-temanku.
“Mau…mau,kitakan tidak mau menolak rezeki,kan tidak baik yakan Mel?”jawab Sintya.
“Ya,masak kita mau nolak rezeki kan tidak baik.”
“Sok alim kamu?”Ejekku.
“Emang ortumu jadi pergi?”Tanya Rida.
“Namanya juga perjanjian Bisnis,mana bisa dibatalkan.Ya sudah,dari pada membicarakan urusan ortuku,mendingan langsung pergi senang-senang saja.”tawarku.
“Oke deh…”tanda persetujnuanteman-temanku.Aku dan teman-temanku pun langsung berangkat ke Mall.


* * *

Setelah sampai di Mall,kamipun langsung berpuas-puas belanja dan berfoya ria.Kami langsung memasuki tempat pakaian,pernak-pernik dan assesories.
Kulihat banyak baju modern,tas yang bagus-bagus dan perhiasan perak yang unik-unik.
“Eh,Put kamukan yang akan bayar semua ini?”Tanya Sintya.
“Pasti,pokoknya kalian belanja saja.”Jelasku.
Waktu berjalan begitu cepat,tidakku duga jam telah menunjukkan angka 15.00 WIB.Kamipun langsung pulang.
“Sin,malam ini bolehkan aku tidur di rumahmu?”Tanyaku pada Sintya.
“Tentu,tapi kamu sudah izin belum sama Bibikmu?”
“Ah,tidak usah.”
“Tapi bagaimana kalau mencarimu?”
“Masa bodoh,yang penting aku bisa bebas.”
“Baiklah.Bagaimana kalau nanti malam kita ke Simpang lima,kan ada konser The Rock.”Usul Sintya.
“Oke aku setuju.Bagaimana kamu Put?”Tanya Amel.
“So pasti…kasihankan kalau kita lewatkan!”

Kamipun langsung bersiap-siap untuk nonton konser.Dan kami memakai baju yang baru saja tadi siang kita beli.Ku pakai gaun pink dan sepatu merah muda yang merupakan warna kesukaanku.Kami lansung tancap gas menuju Simpang lima,yang cukup jauh dari rumah Sintya.

* * *

Tidak terasa kami telah sampai di Simpang lima.Disana sangat ramai sekali,kira-kira 1.000 orang yang memadati lapangan Simpang lima.Lampu warna-warni menghiasi lapangan dan memeperindah suasana.Ku habiskan uangku berhamburan tanpa jelas di hari ini.
“Wah…,Seru sekali.”
“Bukan seru lagi sudah lebih…!”Jawab Rida.
“Woi…malam ini aku senang sekali.”Teriakku pada rembulan yang agak enggan tersenyum padaku.

Puas menikmati konser,akupun lansung pulang ke rumah Sintya.Sampai di rumah Sintya,aku langsung merebahkan badanku di atas ranjang tunggal kamar Sintya.Tiba-tiba…
Gret…gret…HPku berbunyi.
“Siapa?”
“Ini Papa Put,sekarang pulanglah.”
“Lho kok Papa sudah pulang,katanya 1 minggu?”
“Jangan bertanya dulu,pulanglah sekarang.”
“Baiklah pa…Putri pulang sekarang.”
Akupun langsung pulang dengan tergesa-gesa.

* * *

Sampai di halaman rumah,aku langsung berlari menuju ruang tamu.dan ternyata ku temui Ayah dan Ibuku sudah menangis,tidak tahu mengapa mereka menangis.
“Ada apa Pa,Jawab?”
“Rumah dan semua peralatan termasuk mobil di sita…”
“Mengapa semua peralatan harus di sita,pa?”
“Perusahaan kita bangrut put.”Jelas papa padaku.
Akupun hanya bisa menangis meratapi dan merenungi nasib malangku.

Keesokan harinya seperti biasa aku berangkat sekolah,tapi kali ini aku hanya berjalan kaki sendirian menelusuri jalan yang sepi dari kontrakkan baruku.
Sampai di sekolahan mengapa semua sahabatku tidak lagi menyambutku dan menyapaku?ada yang salah denganku…
“Hai Mel,lagi apa?”Sapaku pada Amel.
Tanpa jawaban sahabatku pergi meninggalkanku begitu saja.Tapi aku terus mengejar mereka.
“Kenapa sih dari tadi kalian menghindar dariku?apa karena aku miskin,tidak kaya seperti kalian,aku gembel apa…”Jelasku sambil menagis dan perasaan kecewa.
“Bagus deh kalau kamu sadar dan tau diri.”Jawab Sintya.
“Ternyata kalian sahabat yang berhianat,hanya memanfaatkan hartaku dan kekayaanku,kalian sahabat yang tidak sejati.”
“Ternyata baru tahu,bagusdeh……dari pada menyesal kemudian.”
“Dasar tidak tahu diri.”

Akupun langsung berlari keluar sekolah meninggalkan teman-temanku yang hanya membuatku meneteskan air mata.Sepanjang jalan ku menelusuri sendiri tanpa mobil tempatku berteduh dan tanpa sahabat yang menemaniku,di bawah panasnya terik matahari yang tampak sedih melihatku menangis.Sekarang aku menemukan pelajaran berharga dalam hidupku.Dan aku tahu,hanya sahabat sejatilah yang dapat mengerti keadaan sahabat lainnya.

Jumat, 26 Februari 2010

KASIH TERPISAHKAN (REVISI)

Oleh: Nining KN

Pagi buta angin bertiup sepoi-sepoi mengelus tubuhku yang masih tidur terlelap di dalam kamarku.Padahal jam telah menunjukkan angka 06.00 WIB.Tiba-tiba aku dibangunkan oleh bunyi ponselku.
Tililit...Tililit…
“Aduh,siapa sih pagi-pagi sudah telpone,mengganggu orang tidur saja!”ketusku,sambil mengangkat HPku.
“Hallo…”
“Hai bangun…, jangan tidur terus!Sudah jam 06.30 nih.Kitakan harus berangkat pagi,secara hari ini adalah hari perpisahan.”
“Ya deh sebentar lagi aku juga mau mandi,kamu jangan khawatir Van…”Kataku.
“Dasar anak mama,jam segini belum bangun!”Ejek Revan.
“Ya sudah deh,aku mau mandi bye-bye…”
Akupun langsung bergegas mandi dan siap-siap untuk berangkat sekolah.

* * *

Sampai di sekolahan aku melihat Revan sedang bersenda gurau dengan teman-teman,akupun langsung ikut bergabung.
“Hai friend bareng donk…!”sapaku.
“Eh kamu Ayy kok sudah sampai sini?”Tanya revan sembari tersenyum padaku.
“Eh Ayy,nanti aku mau menampilkan sebuah lagu untukmu.”
“Oh ya…?apa tuh pasti istimewa kamu persembahkan untukku,ya kan ngaku deh!”Tanyaku penasaran.
“Tunggu saja nanti”Ucap Revan yang membuatku penasaran.

Acara perpisahanpun telah tiba,aku sangat sedih, karena harus berpisah dengan teman-temanku dan sahabatku selama 3 tahun yang tak lain adalah Revan.

Pada saat acara,aku duduk di sebelah Dani,sepupuku.Sedangkan Revan duduk di depan karena akan tampil membawakan sebuah lagu.
“Rasanya sedih sekali akan berpisah dengan teman-teman”Ucapku lirih kepada Dani.
“Ya nih Ayy,apalagi dengan kamu.”
“Gombal kamu Dan…”Ketusku.
“Ye sekali-kalikan tidak apa-apa”
“Inimah bukan sekali tapi beberapa kali”Ejekku.
“Tapikan,kita mau nerusin di SMA sama,jadi tak masalah”Tambahku.
“Oh ya,kok aku lupa ya!”ucap Dani dengan agak sedikit malu.
“Eh nih saatnya Revan tampil”kataku sambil agak penasaran.
“Emang kenapa?”Tanya Dani padaku.
“Tidak,tadi katanya dia mau mempersembahkan sebuah lagu special untukku,jadi aku penasaran.”Jelasku.

Setelah aku tunggu,ternyata Revan menyanyikan sebuah lagu dari Ungu yang berjudul “Cinta Dalam Hati”.Di situ aku sadar bahwa selama ini Revan menyukai diriku.Sebenarnya aku juga mencintainya,tapi saat mendengar ia akan pindah,aku bohong.Dan aku bilang hanya menganggapnya sebagai sahabat,tidak lebih.Aku kira Revan menerima dengan lapang dada apa yang telah aku putuskan.Karena memang ia anak yang pantang putus asa, baik dalam hal pelajaran maupun masalah lain.Hatiku sakit saat aku harus bohong.Memang di sisi lain aku melihat dia tulus mencintaiku,seperti yang tersirat dalam lagu yang di bawakannya,yaitu


Mungkin ini memang jalan taqdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku asalkaupun bahagia dalam hidupmu
Telah lama ku pendam perasaan ini
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku mencintaimupun adalah bahagia untukku


Air matapun tidak dapat ku bendung lagi,dan dengan sendirinya mengalir dari sudut bola mataku.
“Oh Tuhan,mengapa ini semua bisa terjadi?”Kata hati kecilku.Ku lihat Dani melihatku sambil curiga.
“Kenapa Ayy kok nangis?”Tanya Dani padaku.Tapi aku tidak menjawab,dan terus membisu sembari merenungkan kisah-kisah yang selama ini ku lewati bersama Revan,selama kurang lebih tiga tahun.

Setelah acara selesai akupun meminta sesuatu pada Dani untuk memberikan waktu padaku agar dapat bertemu dengan Revan,untuk yang terakhir kalinya.Karena Revan akan pindah ke luar Negeri bersama orang tuanya yaitu ke Italia.
“Dan,aku mohon beri waktu untuk bertemu dengan Revan yang terakhir kalinya,please?”Pintaku pada Dani.
“Tapi Ayy,…Oke deh tapi aku temani”
“Baiklah…”ucapku.
Akhirnya aku dapat mengantar Revan ke Bandara dengan diantar Dani.


* * *

Saat di Bandara aku sempat bercakap-cakap dengan Revan untuk yang terakhir kalinya.
“Hanya satu pesanku padamu Ayy,semoga kamu dapat menemukan cinta sejatimu”Ucap Revan padaku.Mendengar kata-kata itu,rasanya aku ingin menangis,tapi aku berusaha untuk menahannya.
“Begitu juga kamu Van…,jaga baik-baik diri kamu dan jangan pernah lupakan sahabatmu yang paling baik dalam hidupmu ini”Pesanku sebelum Revan meninggalkanku,sambil menangis.
“aku akan selalu mengingatmu dimanapun aku berada.”sambil mengusap air mata yang menetes di pipiku.
“Bye …”salam terakhir Revan padaku.

Tiba saatnya pesawat akan lepas landas akupun hanya dapat melambaikan tangan untuk yang terakhir kalinya.Memang benar apa yang pernah di katakannya dulu,bahwa semua manusia telah di ciptakan berpasang-pasang,dan mungkin Revan bukan milikku.Dan aku tidak boleh putus asa.

Rabu, 24 Februari 2010

KASIH TERPISAHKAN

Oleh:Isponi Umayah

Pagi buta angin bertiup sepoi-sepoi mengelus tubuhku yang masih tidur terlelap.Padahal jam telah menunjukkan angka 06.00 WIB.Tiba-tiba aku di bangunkan oleh bunyi ponselku.
Tililit...Tililit…
“Aduh,siapa sih pagi-pagi sudah telpone,ganggu orang tidur saja!”ketusku,sambil mengangkat HPku.
“Hallo…”
“Hai,bangun jangan tidur terus!Sudah jam 06.30 nih.Kitakan harus berangkat pagi,secara hari ini adalah hari perpisahan.”
“Ya deh sebentar lagi aku juga mau mandi,kamu jangan khawatir Van…”Kataku.
“Dasar anak mama,jam segini belum bangun!”Ejek revan.
“Ya sudah deh,aku mau mandi bye-bye…”
akupun langsung bergegas mandi dan siap-siap untuk berangkat sekolah.

* * *

Sampai di sekolahan aku lihat Revan sedang bersenda gurau dengan teman-teman,akupun langsung ikut bergabung.
“Hai friend bareng donk…!”sapaku.
“Eh kamu ayy kok sudah sampai sini?”Tanya revan sembari tersenyum padaku.
“Eh ayy,nanti aku mau menampilkan sebuah lagu untukmu.”
“Oh ya…?apa tuh pasti istimewa kamu persembahkan untukku,ya kan ngaku deh!”Tanyaku penasaran.
“Tunggu saja nanti”Ucap revan yang membuatku penasaran.

Acara perpisahanpun telah tiba,aku sangat sedih, karena harus berpisah dengan teman-temanku dan sahabatku selama 3 tahun yang tak lain adalah Revan.

Pada saat acara,aku duduk di sebelah Dani,sepupuku.Sedangkan Revan duduk di depan karena akan tampil membawakan sebuah lagu.
“Rasanya sedih sekali akan berpisah dengan teman-teman”Ucapku lirih kepada Dani.
“Ya nih Ayy,apalagi dengan kamu.”
“Gombal kamu Dan…”Ketusku.
“Ye sekali-kalikan tidak apa-apa”
“Inimah bukan sekali tapi beberapa kali”Ejekku.
“Tapikan,kita mau nerusin di SMA sama,jadi tak masalah”Tambahku.
“Oh ya,kok aku lupa ya!”ucap Dani dengan agak sedikit malu.
“Eh nih saatnya Revan tampil”kataku sambil agak penasaran.
“Emang kenapa?”Tanya Dani padaku.
“Tidak,tadi katanya dia mau nyanyi special untukku,jadi aku penasaran.”Jelasku

Setelah aku tunggu,ternyata Revan menyanyikan sebuah lagu dari Ungu yang berjudul “Cinta Dalam Hati”.Di situ aku sadar bahwa selama ini Revan menyukai diriku.Sebenarnya aku juga mencintainya,tapi saat mendengar ia akan pindah aku bohong.Dan aku bilang hanya menganggapnya sebagai sahabat.Aku kira Revan menerima dengan lapang dada apa yang telah aku putuskan.Karena memang ia anak yang pantang putus asa, baik dalam hal pelajaran maupun masalah lain.Hatiku sakit saat aku harus bohong.Tapi di sisi lain aku melihat dia tulus mencintaiku,seperti yang tersirat dalam lagu yang di bawakannya,yaitu

Mungkin ini memang jalan taqdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku asalkaupun bahagia dalam hidupmu
Telah lama ku pendam perasaan ini
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku mencintaimupun adalah bahagia untukku

Air matapun tak dapat ku bendung lagi,dan dengan sendirinya mengalir dari sudut bola mataku.
“Oh Tuhan,mengapa ini semua bisa terjadi?”Kata hati kecilku.
Ku lihat Dani melihatku sambil curiga.
“Kenapa ayy kok nangis?”Tanya Dani padaku.Tapi aku tak menjawab,dan terus membisu sembari merenungkan kisah-kisah yang selama ini ku lewati bersama Revan,selama kurang lebih tiga tahun.

Setelah acara selesai akupun meminta sesuatu pada Dani untuk memberikan waktu padaku agar dapat bertemu dengan Revan,untuk yang terakhir kalinya.Karena Revan akan pindah ke luar Negeri bersama orang tuanya yaitu ke Italia.
“Dan,aku mohon beri waktu untuk bertemu dengan revan yang terakhir kalinya,please?”Pintaku pada Dani.
“Tapi Ayy,…Oke deh tapi gue temani”
“Baiklah…”ucapku.
Akhirnya aku dapat mengantar Revan ke Bandara dengan diantar Dani.

* * *

Saat di Bandara aku sempat bercakap-cakap dengan Revan untuk yang terakhir kalinya.
“Hanya satu pesanku padamu ayy,semoga kamu dapat menemukan cinta sejatimu”Ucap Revan padaku.
“Begitu juga kamu Van…,jaga baik-baik diri kamu dan jangan pernah lupakan sahabatmu yang paling baik ini”Pesanku sebelum Revan meninggalkanku.
“aku akan selalu mengingatmu dimanapun aku berada,Bye-bye…”
“Bye …”salam terakhirku.

Tiba saatnya pesawat akan lepas landas akupun hanya dapat melambaikan tangan untuk yang terakhir kalinya.Memang benar apa yang pernah di katakannya dulu,bahwa semua manusia telah di ciptakan berpasang-pasang,dan mungkin Revan bukan milikku.Dan aku tidak boleh putus asa.

CiNT@ G!La

BY :UNGU
Tahukah kau apa yang kau lakukan itu
Tahukah kau siksa diriku
Bertahun ku nantikan jawaban darimu
Bertahun-tahun ku menunggu
Kau sangka aku akan menyerah
Kau sangka aku akan pasrah
Dirimu tak pedulikan aku
Walau cinta hanya untukmu
Walau kasih hanya untukmu
Walau sayang hanya untukmu,untukmu...,untukmu...,untukmu...
REFF:
Kau mimpi-mimpiku cinta gilaku hanya padamu
Hanya kau belahan jiwa cinta membara tiada tara

Minggu, 07 Februari 2010

ABOUT ME..................................

Hai Friend,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Nama ku Isponi umayah dan akrab di panggil dengan nama Isponi..............(lucu kan dan imutz xan bahkan LANGKA)

aku sekul di MTs N Jeketro dan sekarang dah kelas IX.Dah mau lulus do'akan ya...........,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Aku nax bungsu dari 4 bersaudara.aku tinggal di Ds.Kronggen Rt 02 Rw04 Kec.Brati Kab.Grobogan.

Dah dulu za,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Selasa, 02 Februari 2010

massa remaja

Massa remaja adalah massa pubertas atau biasa disebut massa-massa indah........................BETULKAN.................!!!!!!!!!!!!!!!!!tapiada sebagian remaja yang masih belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya bahkan terhadap teman-temannya.tapikita harus PD dan jangan minder OK............................................????
Di massa remaja kita dapat merasakan hal yang belum pernah kita rasakan sebelumnya.Itu sich menurut penelitian saya......

Jumat, 15 Januari 2010

penting nya akhlakul karimah

Hai sobat...............
seiring berjalannya waktu semakin bertambah angka tahun akhlak tidak lagi di perhatikan.Padahal akhlak merupaan hal terpenting dalam agama kita.meskipun aku juga sulit melakukannya tapi aku akan berusaha,disamping sebagai anak kita juga berperan sebagi generasi penerus agama dan bangsa.Jadi,kita harus lebih banyak belajar dari ilmu2 agama.Tapikita juga tidak boleh menomor duakan pelajaran umum.tapikan besok kalau di akhirat kita pertamakali ditanyai mengenai agama kita.
sudah dulu ya renungkan baik-baik nasehat ku.....................

Rabu, 13 Januari 2010

takutttttttttt UAN ???

Bingung2 mao menghadapi UAN 2010.............???ayo terus semangat dan belajar supaya lulus di UAN 2010.moga kita semua bisa lulus 100%ya dengan hasil yang memuaskan..........AMIN...................................!!!!!!!